Menurut
Saifudin Aman, dalam bukunya yang berjudul “Dahsyatnya Qiyamul Lail Tahajjud
& Muhasabah”, dijelaskan bahwa Allah menyiapkan banyak hal untuk orang
yang mau beribadah kepada-Nya di malam hari, diantaranya :
1.
Kesempatan
Mendekatkan diri kepada Allah
قَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : إِنَّ أَقْرَبَ مَايَكُوْنُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ مِنَ الْعَبْدِ
جَوْفُ اللَّيْلِ الآخِرِ, فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَكُوْنَ مِمَّنْ
يَذْكُرُاللهَ عَزَّ وَجَلَّ فِيْ تِلْكَ السَّاعَةِ فَكُنْ, فَإِنَّ الصَّلَاةَ
مَحْضُوْرَةٌ مَشْهُوْدَةٌ إِلَى طُلُوْعِ الشَّمْسِ .أخرجه التر ميذى و
النسا ئي.
“Rasulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya kesempatan yang membuat seorang hamba bisa sangat dekat dengan
Tuhannya adalah setelah pertengahan malam (sesudah jam 12 malam). Maka jika
Anda bisa menjadi orang yang berzikir kepada Allah pada saat itu, maka jadilah
kamu. Sesungguhnya shalat disaat itu dihadiri Allah dan disaksikan sampai
terbit matahari” (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasai).
2.
Permohonan
Tidak Ditolak
عَنْ
جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : إِنَّ فِيْ اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ
مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَ الْا خِرَةِ إِلَّا
أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ . أخر جه مسلم.
“Dari Jabir r.a. berkata,
aku mendengar Nabi bersabda: sesungguhnya di malam hari ada saat yang jika
tepat di saat itu seorang muslim memohon kebaikan dunia dan akhirat, maka Allah
akan memberikan kepadanya, dan kesempatan itu terjadi setiap malam, selamanya” (HR.
Muslim).
3.
Allah
Turun Menawarkan Permintaan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ أنْ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَنْزِلُ
رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ
يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآ خِرِ يَقُوْلُ : مَنْ يَدْ عُوْنِي فَأَسْتَجِيْبُ
لَهُ؟ مَنْ يَسْأَلُنِيْ فَاُعْطِيْهِ؟ مَنْ يَسْتَغْفِرُ نِيْ فَأَغْفِرُ لَهُ؟ .متفق
عليه.
“Dari Abu Hurairah r.a.
bahwa Rasulullah SAW bersabda: Allah Tuhan kita yang Maha Suci dan Maha Tinggi
turun setiap malam ke langit dunia hingga sepertiga malam yang akhir, lalu
Allah berfirman: siapa yang berdo’a kepada-Ku, aku akan kabulkan do’anya. Siapa
yang meminta kepada-Ku Aku akan berikan permintaannya. Siapa yang meminta ampun
kepada-Ku, Aku akan ampuni dosanya” (Muttafaq
‘Alaih).
4.
Allah
Menyiapkan Kamar Mewah Di Syurga
وَعَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ
رَضِيَ للهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ
فِيْ الْجَنَّةِ غُرَفًا يُرَى ظَاهِرُهَا مِنْ بَطِنِهَا, وَبَطِنُهَا مِنْ
ظَاهِرِ هَا أَعَدَّهَا اللهُ لِمَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ, وَ أَفْشَى السَّلَامَ
وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَ النَّاسُ نِيَامٌ . أخر جه ابن حبان في
صحيحه .
“Dari Abi Malik
Al-Asy’ari r.a. dari Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya di dalam syurga ada
kamar-kamar yang luarnya bias dilihat dari dalam dan dalamnya bias dilihat dari
luar, disiapkan oleh Allah untuk orang yang suka memberi makan, orang yang
menebarkan salam dan orang yang shalat malam ketika manusia sedang tidur” (HR.
Ibnu Hibban).
5.
Allah
Memberikan Kemuliaan Hidup
عَنْ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ : قَالَ الرَّسُوْلُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَ
جِبْرِيْلُ فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ عِشْ مَاشِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ وَاعْمَلْ
مَاشِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ وَاَحْبِبْ مَنْ سِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِ
قُهُ وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْمُوءْمِنِ قِيَامُهُ فِيْ اللَّيْلِ وَعِزُّهُ
اِسْتِغْنَاءُهُ عَنِ النَّاسِ. ز روىالطبر ابني بإسنااد حسن.
“Dari Sahal bin Sa’ad
r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: Datang kepadaku Jibril dan berkata: Hai
Muhammad! Hiduplah kamu sesuai dengan kehendak kamu, sungguh kamu akan menjadi
mayit. Berbuatlah kamu sesuai dengan kehendak kamu, sungguh kamu akan dibalas
dengan amal itu. Cintailah siapa saja yang kamu cinta, sungguh kamu akan
berpisah dengannya. Ketahuilah bahwa kemuliaan orang beriman itu ialah
mendirikan Qiyamul Lail, dan keperkasaannya ialah ketika dia tidak
meminta-minta kepada orang” (HR. At-Thabrani).
6.
Allah
Menghapus Keburukan Dan Menyehatkan Badan
عَنْ أَبِيْ أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
عَلَيْكُمْ بِقِياَمِ اللَّيْلِ, فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ,
وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللهِ وَ مَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ
وَتَكْفِيْرٌ لِلسَّيِّئَاَتِ وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الْجَسَدِ .ز أخر جه
الترمذي و الحاكم والبيهقي في السعب.
“Dari Abu Umamah r.a.
berkata, Rasulullah SAW bersabda: laksanakanlah qiyamul lail, karena itu adalah
kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu. Sesungguhnya qiyamul lail itu adalah
pendekatan kepada Allah, mencegah dari perbuatan dosa, menghapuskan keburukan,
dan mengusir penyakit dari jasad” (HR.
At-Tirmidzi, Al-Hakim dan Al-Baihaqi).
7.
Allah
Membuka Pintu-pintu Kebaikan
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لِمُعَاذٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ
الْخَيْرِ؟ اَلصَّوْمُ جُنَّةٌ, وَ الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيْئَةَ كَمَا
يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَصَلَاةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيلِ ثُمَّ تَلَا
: تَتَجَافَى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبُّهُمْ خَوْفًا
وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ. فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّا
أُخْفِيَ لَهُمْ مِّنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءَبِمَا كَانُوْايَعْمَلُوْنَ .السجدة:۱۷-۱٦.
رواه الترمذي بسند صحيح.
“Nabi SAW bersabda kepada
Muadz: maukah kamu aku tunjukkan pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah tameng
kehidupan, sedekah memadamkan kesalahan seperti air memadamkan api, dan
shalatnya seseorang di tengah malam, -kemudian beliau membaca- ayat As-Sajdah
ayat 16-17: Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdo’a
kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan
apa-apa rezeki yang kami berikan. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat
yang sekarang disembunyikan buat mereka, yang indah dipandang, sebagai balasan
bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan” (HR.
At-Tirmidzi).
8.
Allah
Menjauhkan Pikun atau Lalai
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍ وَرَضِيَ
اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَنْ قَامَ بِعَشْرِ ا يَاتٍ لَمْ يُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِيْنَ وَمَنْ قَامَ
بِمِاءَتِ ايَةٍ كُتِبَ مِنَ الْقَانِتِيْنَ وَمَنْ قَامَ بِاَلْفِ ايَةٍ كُتِبَ
مِنَ الْمُقَنْطَرِيْنَ . رواه أبو داود بسند صحيح.
“Dari Abdullah bin Amr
r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang bangun malam dan
membaca 10 ayat, maka dia tidak dicatat masuk golongan orang yang lupa/ pikun.
Barangsiapa yang bangun malam dan membaca 100 ayat, maka dia dicatat termasuk
orang yang taat. Barangsiapa yang bangun malam dan membaca 1000 ayat, maka dia
dicatat masuk golongan orang yang kaya raya” (HR. Abu
Dawud).
9.
Allah
Memberikan Jaminan Perlindungan
“Dari
Abu Darda, Rasulullah bersabda: Tiga orang yang dicintai Allah, Allah tertawa
kepadanya, dan Allah memberikan kegembiraan kepadanya. Yaitu orang yang
bersabar dalam perjuangan, orang yang melepaskan selimut dan meninggalkan
istri/suami untuk bangun malam, dan orang yang tetap bangun malam walaupun dia
sedang berwisata atau dalam perjalanan” (HR.
Ath-Thabrani).
Dalam
Hadits lain disebutkan :
عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ اَنَّ الرَّسُوْلَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلَااِنَّ اللهَ
يَضْحَكُ لْرَجُلَيْنِ : يَقْتُلُ اِحْدَاهُمَا الْاَخَرَ. كِلَاهُمَا يَدْخُلُ
الْجَنَّةَ وَرَجُلٌ قَامَ فِيْ لَيْلَةٍ بَارِدَةٍ مِنْ فَرَاشِهِ وَلِحَافِهِ
وَدَثَارِهِ.. فَتَوَضَّاءَ ثُمَّ قَامَ اِلَى الصَّلَاةِ.. فَيَقُوْلُ اللهُ
عَزَّ وَجَلَّ لِمَلَائِكَتِهِ : مَاحَمَّلَ عَبْدِيْ هَذَاعَلَى مَا صَنَعَ فَيَقُوْلُوْنَ
: رَبَّنَا رَجَاءًمَاعِنْدَكَ وَشَفقَتً مِمَّا عِنْدَكَ فَيَقُوْلُ : فَاِنِّيْ
قَدْ اَعْطَيْتُهُ مَارَجَاوَ اَمَنْتُهُ مِمَّا يَخَافُ . الراغبوالترهيب
للمنذرى.
“Dari Ibnu Mas’ud r.a.
dari Rasulullah SAW bersabda: Ketahuilah, sesungguhnya Allah tertawa kepada dua
orang. Pertama, orang yang memerangi temannya dan kedua-duanya masuk syurga.
Kedua, orang yang bangun malam yang dingin, melepaskan selimutnya, melepaskan
bantal dan gulingnya, kemudian wudhu dan mendirikan shalat. Kemudian Allah
berkata kepada malaikat-Nya: Apa yang mendorong Hamba-Ku melakukan itu?
Malaikat menjawab: Tuhan kami, dia mengharap apa yang ada di sisi-Mu, dia
merindukan apa yang ada di sisi-Mu. Allah menjawab: Sungguh Aku berikan dia apa
yang menjadi harapannya dan Aku amankan dia dari apa yang ditakutkan”.
10. Menarik Datangnya Rezeki
وَفِيْ السَّمَاءِرِزْقُكُمْ وَمَاتُوْ
عَدُوْنَ
“Dan ada di langit rezeki
kamu, dan juga apa-apa yang dijanjikan kepada kamu” (QS.
Adz-Dzariyat: 22).
Referensi :
Ust. H. Saifuddin Aman, “Dahsyatnya Qiyamul Lail Tahajjud & Muhasabah”.
Ruhama, Tangerang: 2013. Hal. 26-43.